Don’t ask ‘how’ on your research question!

*) Tulisan ini adalah catatan dari kelas Professor Henk Schulte Nordholt di KITLV Leiden pada Senin 29 Oktober 2018.

Dalam memulai sebuah penelitian ilmiah, kita seringkali mengajukan pertanyaan penelitian ‘how’ guna memahami suatu masalah. Kebiasaan semacam ini sangat terlihat jika kita melakukan penelitian dalam disiplin ilmu sosial humaniora, terutama yang menggunakan pendekatan kualitatif. Untuk itu, Professor Henk menantang kita untuk mempertanyaan penggunaan ‘how’ dalam penyusunan rumusan masalah atau pertanyaan penelitian.

Misalkan saja rumusan masalah: “bagaimana perkembangan kebudayaan Jawa menghadapi era globalisasi?”

Dalam rumusan masalah yang mengedepankan unsur ‘how’ seperti di atas, sejumlah persoalan dapat langsung teridentifikasi—tentunya jika kita sendiri mampu bersikap kritis terhadap rumusan masalah yang kita buat sendiri. Pertanyaan sederhana seperti ‘bagaimana nantinya peneliti akan menjelaskan soal ‘perkembangan’ dalam riset ini?’, atau ‘apa yang dimaksud dengan kebudayaan dalam riset ini?’ maupun persoalan tentang ‘siapa yang dimaksud dengan orang Jawa? Jawa Barat? Jawa Timur? Madura?’ yang pastinya menjadikan fokus kajian nantinya malahan tidak fokus.

Continue reading “Don’t ask ‘how’ on your research question!”